Penelitian Unggulan Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak Penelitian Determinan Stunting di Kabupaten Kubu Raya, Faktor Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif Ditinjau

Sekelompok peneliti dari Universitas Muhammadiyah Pontianak melakukan penelitian tentang determinan stunting di Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa yang terdiri dari Otik Widyastutik, S.K.M., M.A., Elly Trisnawati, S.K.M., M.Sc, Betri Pujana, Muhammad Jamalludin, Aprillia Krisnawaty, dan di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui determinan stunting di Kabupaten Kubu Raya ditinjau dari faktor gizi spesifik dan gizi sensitif. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografi, status gizi, asupan makanan, dan faktor gizi sensitif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan chi-square dan regresi logistik.

Kalimantan Barat, salah satu provinsi di Indonesia, masih mengalami masalah prevalensi anak kerdil atau yang dikenal dengan istilah stunting. Menurut hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, angka prevalensi balita stunting di Kalimantan Barat mencapai 31,46%. Ini jauh di atas angka capaian nasional yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu penyumbang kasus stunting di Kalimantan Barat. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2021, Kubu Raya menjadi kabupaten dengan tingkat kasus stunting tertinggi di Kalimantan Barat, yaitu sebesar 40,35%. Kabupaten Sintang menempati posisi kedua dengan angka 37,25%, sedangkan kota Singkawang merupakan kota dengan tingkat kasus stunting terendah, yaitu sebesar 15,55%.

Stunting adalah masalah kesehatan yang sangat serius dan memerlukan perhatian yang cukup dari pemerintah dan masyarakat. Beberapa faktor yang mempengaruhi stunting di Kalimantan Barat antara lain kurangnya akses terhadap makanan bergizi, kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai, serta kurangnya pendidikan kesehatan yang diterima oleh masyarakat.

Pemerintah perlu mengambil tindakan yang cepat dan efektif untuk mengatasi masalah ini. Beberapa solusi yang dapat diterapkan diantaranya adalah memperluas akses terhadap air bersih dan sanitasi, memberikan pendidikan kesehatan yang berkualitas, dan memberikan bantuan makanan kepada keluarga yang kurang mampu.

Perlu diketahui stunting bukan hanya masalah kesehatan saja, namun juga masalah sosial ekonomi dan lingkungan. Karena itu diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, serta masyarakat untuk dapat mengatasi masalah stunting ini.

Desain penelitian yang digunakan dalam studi tentang prevalensi stunting di Kecamatan Sui Ambawang, Kabupaten Kubu Raya adalah observasional analitik case control. Sumber data yang digunakan adalah EPPGBM Puskesmas Sui Ambawang tahun 2021.

Sampel penelitian ini terdiri dari 136 rumah tangga yang memiliki bayi/balita usia 0 – 59 bulan sesuai data sekunder dari Puskesmas. Lokus penelitian ini berada di Desa Jawa Tengah, Sui Malaya dan Mega Timur. Perbandingan sampel kasus dan control adalah 1 : 1 (68 : 68) dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini adalah wawancara dan observasi. Penentuan kasus dan kontrol dilakukan melalui identifikasi data sekunder. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.

Tim peneliti akan melakukan beberapa tahapan dalam studi ini, diantaranya adalah:

  1. Identifikasi lokus penelitian dan pemilihan sampel
  2. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi
  3. Analisis data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square
  4. Penyusunan laporan akhir dan presentasi hasil penelitian
  5. Rekomendasi yang akan diberikan kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah stunting di Kecamatan Sui Ambawang.

Studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang tingkat prevalensi stunting di Kecamatan Sui Ambawang serta faktor-faktor yang mempengaruhi stunting. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang dapat digunakan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah stunting di Kecamatan Sui Ambawang.

(Tim Penelitian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *